✒Kisah Inspiratif
Belajar dari si Kakek tukang becak
SEDEKAH...,
BUKAN SOAL HARTA
Pulang sholat berjama'ah di masjid
yang tak jauh dari kost-ku yang baru, aku memperlambat langkah tepat di depan sebuah kios yang tutup.
Bukan pintu kios yang unik atau dinding colourfull yang menarik perhatianku.
Tapi seorang kakek penarik becak yang tengah istirahat di sana.
Aku memperhatikan si kakek dengan seksama, seolah aku pernah mengenalnya. Sayangnya, ketika langkah kaki semakin menghampiri, si kakek mendapat sewa.
Dengan wajah berseri-seri dan penuh semangat, ia mengayuh becaknya.
Semangatnya menutup lelah di usia senja.
Aku mulai berpikir untuk menyalahkan anak cucu yang membiarkannya bekerja sekeras itu.
***
Esoknya, aku tak mendapati si kakek pengayuh becak di depan kios, bahkan di sepanjang jalan yang kulalui.
Aku mulai penasaran. Tapi rasa itu harus kutunda ketika adzan berkumandang. Bersama beberapa orang lainnya, aku menuju masjid di ujung gang.
Baru saja memasuki gerbang masjid, aku dibuat panik karena pelataran masjid yang super duper ramai. Meski susah payah, aku menerobos kerumunan.
Di antara belasan bapak-bapak yang berkumpul, tampak kakek yang kucari tengah menyiapkan gelas kosong.
"Assalamu'alaikum," sapaku sesopan mungkin.
Si kakek menoleh dengan senyum yang teduh. "Wa'alaikumsalam. Maaf Mas, es baru bisa diambil usai sholat." Katanya ramah.
Aku tertegun, "Oh, saya bukan mau beli es, Kek. Saya cuma mau tanya, kenapa kakek buka lapak di sini?" Aku menyelidik.
Si kakek menghentikan aktifitas dan meraih pecinya. Dengan isyarat, kakek itu mempersilahkan aku masuk masjid karena sebentar lagi sholat jama'ah akan dimulai.
"Saya bukan jualan, Nak. Semua gratis." Sahutnya membuatku semakin tak mengerti.
Seolah bisa membaca ketidakmengertianku, si kakek menepuk bahuku.
"Hanya dengan ES TEH itu, saya bisa sedekah. Maklum, tukang becak gak punya uang untuk sedekah banyak."
Si kakek tertawa renyah, tapi aku tak bisa berkata apapun.
"Murah memang, tapi kalau ikhlas, Allah akan ganti berlipat ganda..., apalagi ini bulan Romadhon."
Bisiknya tepat di telingaku, seolah mengetuk hatiku.
Saat aku akan merespon, si kakek sudah khusyuk bersama takbir pertamanya.
Satu yang membuatku salut padanya. Karena kekurangan bukan alasan untuk tidak saling memberi.
********
**************
Oleh Mitha Juniar
terinspirasi dari cerita seorang sahabat.
Semoga bermanfaat...
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Sedekah Bukan Soal Harta"
Post a Comment