Inilah tingkatan manusia dalam mendapatkan rezeki :
Rezeki yang Terjamin
Allah SWT menjamin rezeki bagi semua makhluk. Manusia, hewan, juga tumbuhan mendapat jatah rezeki. Bahkan tak hanya bagi orang yang beragama islam, orang yahudi, kafir, munafik, nasrani, dan semuanya pasti mendapatkan rezeki dari Allah SWT.
"Dan tidak satu pun makhluk yang bernyawa di bumi melainkan semuanya dijamin oleh Allah Ta'ala rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis di dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Hud (11): 6)
Tidak ada satupun makhluk yang dizhalimi perihal rezeki ini. Rezeki tak hanya berupa uang. Seseorang yang sakit tidak dapat makan melalui mulut tapi masih dapat makan melalui selang infus, itu adalah rezeki.
Orang yang sesak nafas dan kekurangan oksigen dapat bernafas dengan tabung oksigen, itupun juga rezeki. Udara, air, panas matahari, yang biasanya kita abaikan karena ketersediannya melimpah, harusnya kita syukuri karena ini merupakan rezeki juga dari Allah SWT.
Memang tak salah kita berusaha mencari rezeki, tapi sekeras apapun kita mencari rezeki jika itu bukan rezekinya, maka Allah SWT tidak akan memberikannya kepadamu. Sebaliknya, walaupun kamu tidak terlalu keras mencari rezeki tapi jika itu sudah ditakdirkan untukmu, maka kamu akan memilikinya dengan mudah.
Rezeki dari Allah SWT yang mendatangi hambanya lebih besar efeknya daripada rezeki yang dicari oleh hamba-Nya, walaupun dengan usaha keras. Baca : Nasehat sahabat nabi ini dapat melancarkan rezekimu
Rezeki yang Diupayakan
Allah SWT menghendaki siapapun dapat menerima rezeki dari-Nya dan menghendaki menahan rezeki seseorang. Rezeki yang Allah SWT berikan memang tidak sama rata antar setiap orang, tapi disituliah letak ke Maha Adilan Allah SWT.
Allah SWT berfirman : "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang mampu menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd (13): 11)
Maka dari itu, mulailah pekerjaan pada pagi hari dan jangan bermalas-malasan. Rezeki orang yang bangun pagi, lalu mendirikan sholat subuh berjamaah, kemudian mandi dan sarapan lalu pergi bekerja atau menunaikan kewajibannya, lebih banyak daripada orang yang bermalas-malasan di pagi hari.
Ungkapan rezeki dipatok ayam menjadi kiasan bahwa mencari rezeki itu dilakukan dengan berlomba-lomba. Bahkan orang kafir pun bangun pagi untuk segera bekerja.
Rezeki yang Dijanjikan
Setelah dua tingkatan diatas, maka tingkatan inilah yang tertinggi. Allah SWT menjanjikan tambahan rezeki terhadap siapa saja hamba-Nya yang pandai bersyukur. Mensyukuri banyak atau sedikit rezeki yang Allah SWT berikan, yang berupa apapun.
Allah SWT berfirman : "Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sungguh adzab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim (14) ayat 7.)
Syukur terwujud dalam tiga hal.
Pertama adalah dari hati. Dalam hati manusia harus ada kepercayaan bahwa Allah SWT Maha Kaya, segala rezeki yang ia terima adalah pemberian Allah SWT.
Kedua adalah melalui lisan. Lisan seseorang yang bersyukur selalu berdzikir, menyebut nama Allah SWT setiap kali kegiatannya. Sedang senggang, duduk, berada di kendaraan, atau melakukan kegiatan lainnya tak henti ia berdzikir kepada Allah SWT.
Dan yang ketiga adalah melalui perbuatan. Perbuatan syukur ini diwujudkan dengan melakukan amal shalih. Rajin beribadah wajib dan sunnah. Sholat fardhu berjama'ah, sholat sunnah dhuha, sholat sunnah lainnya, puasa, zakat, sedekah, dan perbuatan baik lainnya.
Itulah tingkatan manusia dalam mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Semoga kita semua dapat mengamalkannya sehingga rezeki dari Allah SWT senantiasa datang kepada kita. Aamiin.
Belum ada tanggapan untuk "Tingkatan Rezeki"
Post a Comment